Menyambut tren e-commerce di Indonesia

Jualan dan berbelanja online sudah menjadi barang biasa bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya di kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Bali, hingga Makassar.

Dikenal dengan istilah e-commerce, melakukan transaksi di dunia maya ternyata masih memiliki pengertian yang berbeda, beberapa pelaku industri memisahkannya dengan istilah belanja online dan transaksi online.

Belanja online adalah kegiatan dimana penjual menawarkan barang di internet dan pembeli memilihnya, namun pembayaran masih dilakukan dengan mekanisme online, secara transfer antar rekening penjual dengan pembeli

“Belanja online sudah biasa, yang masih baru di Indonesia adalah transaksi online dimana pembayaran dilakukan melalui payment gateway,” ujar Edward K. Suwignyo, AVP Marketing Communications Multiply, pekan ini.

Situs e-commerce tidak sekedar menjadi penyedia lahan, namun juga ikut mengatur, termasuk menjamin keamanan transaksi. Pembeli merasa lebih aman dan penjual bisa mengembangkan jaringan serta mengenal setiap konsumennya.

Situs belanja yang menyediakan payment gateway jumlahnya belum sebanyak situs belanja dengan transaksi pembayaran tradisonal, sistem yang sama dengan belanja online via jejaring sosial Facebook.

Salah satu situs lokal yang melayani transaksi online adalah Multiply Indonesia. Pembeli membayar produk yang dibeli dengan melakukan transaksi online via mobile banking seperti Klik BCA, masih tersedia juga pembayaran langsung via ATM atau transfer via BCA dan Bank Mandiri.

Uang pembayaran tersebut tidak langsung masuk ke rekening penjual, namun ditampung dalam rekening Multiply Indonesia. Penjual bisa menerima uang dengan dua pilihan, setelah mencapai nilainya target transaksi yang ditetapkan atau by demand setiap pemilik toko.

Multiply Indonesia saat ini sudah memiliki 45.000 toko dengan 2 juta akun, 7 juta pengunjung setiap bulannya dan 70 juta page view. Mayoritas toko adalah pengusaha mikro dengan produk industri rumahan, atau importir produk mainan dari Hong Kong atau China.

Metode bisnis situs ini jelas bagi semua pihak, Multiply sebagai situs e-commerce memperoleh 3,9% dari nilai transaksi. Situs ini mewajibkan pengunjung memiliki akun sebelum belanja. Kelebihannya, dia dapat berinteraksi dengan penjual sebelum membayar barang.

Hal tersebut menguntungkan juga bagi penjual karena mereka bisa mengenai pembeli secara personal dan membangun jaringan toko sendiri. Kapasitas server yang bisa digunakan juga tidak dibatasi.

Dilirik perusahaan besar

Situs e-commerce yang selama ini menjadi wadah pengusaha mikro dan kecil membuka toko, dengan sistem transaksi online juga menarik perusahaan besar untuk ikut berjualan di sana, salah satunya operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk.

Handono Warih, GM Mobile Data Service Channel Development XL mengatakan pihaknya bersama Erafone meluncurkan situs belanja online http://xl123.multiply.com sejak awal Agustus ini untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh produk.

“Kami memilih bekerjasama dengan Multiply karena memiliki visi yang sama. Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat menyambut booming belanja online yang diprediksi terjadi dua hingga tiga tahun mendatang,” ujarnya.

Pihaknya menyadari selama ini penjual produk elektronik, khususnya ponsel, netbook, dan tablet PC via internet sering mengecewakan pelanggan dengan kualitas produk yang dijual. XL ingin memberikan jaminan produk bagi konsumen online.

Edward menambahkan pakaian perempuan dan perlengkapan bayi merupakan produk dengan pembeli terbesar saat ini, sementara produk elektronik masih belum cukup tinggi karena masalah kepercayaan yang coba dibangun oleh XL.

Pihaknya optimistis masuknya perusahaan dengan brand besar akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan transaksi online. Jumlah transaksi dengan nilai di atas Rp5 juta per produk juga terus meningkat, jumlahnya mencapai 20% dari total transaksi.

Sisanya, pembelian dengan nilai Rp100.000 hingga Rp200.000 per transaksi.

“Jumlah pengunjung di Multiply rata-rata 2.000 hingga 3.000 visitor per hari per toko. Kami yakin toko XL bisa mencapai tiga kali lipat,” ujarnya.