JAKARTA: Jumlah perangkat mobile dengan fitur tiga dimensi (3D) di seluruh dunia diprediksi melampaui angka 148 juta unit pada 2015.
Lembaga riset In-Stat menilai penjualan baru akan mengalami pertumbuhan signifikan sejak 2013, dimana dukungan teknologi semakin maju, ditambah banyaknya konten yang tersedia dipasaran.
“Penerapan 3D di perangkat mobile masih mungkin relatif lambat karena keterbatasan konten, potensi ketegangan mata dan keluhan sakit kepala ketika melihat konten dalam waktu lama,” ujar Jim McGregor, Chief Technology Strategist In-Stat, pekan ini.
Produk ini masih menghadap kendala dari sisi harga karena sebagai teknologi baru, biaya produksi perangkat mobile 3D masih cukup tinggi. Tingginya adopsi beberapa tahun ini diyakini akan meningkat ekosistem sehingga menurunkan biaya produksi dan harga jual.
Teknologi 3D pada perangkat bergerak seperti notebook, Tablet PC, dan ponsel pintar (smartphone) terus mengalami perkembangan, khususnya terkait kenyamanan pengguna dan beragamnya aplikasi, khususnya pada 2013 hingga 2015.
Hasil penelitian In-Stat juga mencatat hampir 30% dari semua konsol permainan genggam akan memiliki fitur 3D pada 2015. Permintaan sensor gambar untuk perangkat bergerak 3D juga meningkat hingga 130%.
Pada 2012, notebook diprediksi akan menjadi perangkat mobile pertama 3D yang mencatat penjualan lebih dari 1 juta unit. Pada 2014, 18% dari total tablet PC sudah tiga dimensi.
September mendatang LG akan meluncurkan produk 3D pada ponsel pintarnya, LG Optimus 3D di Indonesia dengan harga sekitar Rp5,5 juta per unit.