Kaya sebelum 30 tahun


Siapa yang tidak pernah mendengar nama Mark Zuckerberg, salah satu anak muda terkaya di dunia dengan taksiran total kekayaannya mencapai US$4,9 miliar pada awal tahun ini, di usia 26 tahun.

Dia menjadi kaya karena berhasil mendirikan dan mengembangkan situs jejaring sosial Facebook. Situs jejaring sosial tersebut dibuatnya saat masih kuliah dengan bantuan temannya Andrew McCollum, Dustin Moskovitz serta Crish Hughes.

Situs yang memiliki 500 juta pengguna ini telah menjadi situs jejaring sosial terbesar di Dunia.

Kaya di usia muda merupakan keinginan banyak orang. Ada banyak jalan mencapainya tanpa harus bermodalkan orangtua kaya, mulai dari mengikuti jejak sang pendiri Facebook dengan karyanya yang fenomenal, hingga melakukan pengaturan keuangan sejak dini.

Sebagai anak muda yang baru bekerja, keinginan untuk menikmati gaya hidup masih tinggi, di sisi lain ambisi membeli rumah, mobil, serta berkeluarga juga ada. Apakah semuanya bisa diperoleh sebelum memasuki usia kepala tiga? Jawabannya BISA.

 

Rian Kaslan EVP, Head of Product, Marketing & Services Commonwealth Bank Indonesia mengatakan dengan pengelolaan keuangan yang tepat memperoleh keinginan seperti mobil, rumah, dan berkeluaga sebelum usia 30 tahun bukanlah hal yang mustahil.

"Tentu saja iika gaji Anda sekitar Rp5 juta per bulan, maka nilai Rp2,8 juta per bulan mungkin berat. Harus realistis, dengan memperkecil nilai investasi menjadi Rp1,5 juta per bulan. Pokoknya dimulai saja dulu, berapapun nilai investasinya," ujarnya, baru-baru ini.

Pengelolaan keuangan sama pentingnya dengan menjaga kesehatan agar Anda bisa menjalani hidup lebih produktif, terlindungi dari penyakit, serta menikmati hari tua yang mandiri, salah satunya melalui CommWay.

Rian menjabarkan sebelum menentukan budgeting dengan skala prioritas bulanan, hal pertama yang harus dilakukan seseorang dalam membuat perencanaan keuangan adalah memahami pemasukan dan pengeluaranya tiap bulan dan harus realistis.

Sebagai contoh, jika pendapatan bulanan Anda atau setelah digabungkan dengan pasangan sebesar Rp10 juta per bulan, bagilah detailnya, berapa harus dikeluarkan untuk kebutuhan pokok seperti  uang makan, membayar aneka cicilan, transportasi, hingga tabungan.

Ketika ada uang lebih, itu yang dipakai untuk investasi. Jika pendapatan Rp10 juta tapi rencana investasinya mau Rp8 juta per bulan, itu tidak realistis. Sebaliknya, bukan berarti tidak kunjung investasi karena tidak ada uang lebih.

Hal kedua dalam perencanaan keuangan setelah memahami pemasukan dan pengeluaran yaitu kita harus tahu dulu tujuan perencanaan keuangan yang Anda buat, tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.

Investasi digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang, sementara jangka pendeknya adalah tabungan atau dana cadangan darurat. Sumber dana cadangan adalah dari pendapatan, setiap bulan langsung disisihkan sehingga tidak terpakai untuk keperluan lain.

Sebelum jauh berinvestasi, siapkan dulu dana cadangan, besarnya enam kali dari pengeluaran setiap bulan.
Sebagai gambaransebagai lajang Anda memiliki pengeluaran per bulan Rp4,5 juta, maka tabungan atau dana cadangan yang harus dimiliki 6 dikali pengeluaran per bulan, sama dengan Rp27 juta.

"Bukan berarti harus menunggu punya uang Rp27 juta terlebih dahulu baru bisa investasi. Bisa juga, dana tersebut dipecah sebagian untuk tabungan, sisanya untuk investasi," ujar Rian.

Tujuan dari investasi adalah mengembangkan uang yang dimiliki dan mencapai tujuan perencanaan keuangan jangka panjang, di atas 1 tahun. Tentu saja, hasilnya sebaiknya lebih tinggi daripada inflasi.

Sebagai gambaran si A dan kekasih ingin berinvestasi untuk beli rumah dalam kurun waktu 3 tahun ke depan. Bujet rumah seharga Rp500 juta dengan uang muka 20% artinya sebagai pasangan si A dan kekasih harus mengumpulkan dana Rp100 juta.

Berapa investasi yang harus dikeluarkan tiap bulan?, tinggal dibagikan Rp100 juta dengan 36 bulan. Hasilnya sebesar Rp2,8 juta per bulan.

Jika gaji si A sekitar Rp5 juta per bulan, maka nilai Rp2,8 juta per bulan mungkin berat. Maka harus realistis, dengan memperkecil nilai investasi menjadi Rp1,5 juta per bulan, atau sang kekasih ikut menambah dengan investasi Rp1,3 juta per bulan.

Michael, pegawai swasta di daerah Palmerah mengaku sudah mempersiapkan pembelian rumah sejak masih lajang dengan menyisihkan pendapatannya secara berkala di tabungan untuk pembayaran uang muka.

"Saat ini di usia 27 tahun rumah sudah hampir 3 tahun dan mulai direnovasi untuk menambah ruangan. Investasi selanjutnya kini dipersiapkan berdua dengan pasangan untuk membeli mobil dan tabungan pendidikan anak. Kalau asuransi sudah ," ujarnya.

Dia mengaku kesulitan dalam meraih keinginan jangka panjang adalah tawaran menggiurkan untuk memenuhi selera saat ini, seperti potongan harga sepatu, pakaian, atau promo di restoran favorit.

Rian menambahkan faktor keinginan individu memang sering menjadi ganjalan dalam menetapkan prioritas dan rencana jangka panjang. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup serta kedisiplinan dalam menjalankan rencana keuangannya.