LOCKOUT: Siapa yang bisa dipercaya?

Film : Lockout
Produser : Marc Libert, Leila Smith
Pemain: Guy Pearce, Maggie Grace, Vincent Regan, Joseph Gilgun, Lennie James, Peter Stormare
Sutradara : James Mather, Stephen St. Leger
Durasi: 95 menit

Menjaga kepercayaan orang bukan hal mudah, apalagi jika Anda malah terkena masalah dan dituduh telah membunuh sahabat sendiri, orang yang menitipkan rahasia penting untuk Anda disimpan.
 
Putusan hukuman sepihak, hingga perjalanan penuh bahaya pun harus dihadapi untuk menjaga hal tersebut. Apakah rahasia tersebut setimpal dengan nyawa yang dipertaruhkan, siapa orang yang patut dipercaya, hal ini digambarkan dengan apik dalam Lockout.
 
Film berdurasi 95 menit ini dimulai dengan adegan yang agak membosankan bagi para pecinta film action. Seorang tokoh utama, bernama Snow, yang diperankan oleh Guy Pierce sibuk melarikan diri dalam adegan kejar-kejaran yang tidak rasional.

Permainan piranti lunak komputer pun terlihat di beberapa adegan awal, hingga ditutup dengan terlepasnya koper yang seharusnya dijaga oleh Snow. Untungnya, seorang rekan mengambilnya, sayang, dia ditangkap sesaat setelah menyembunyikan koper.
 
Snow ditahan dan dituduh telah menembak mati sahabatnya, alias orang yang telah menitipkan koper tersebut padanya. Hukuman pun telah ditetapkan, ditidurkan selama puluhan tahun.
 
Film ini menggambarkan suasana di masa depan, ketika seorang tahanan yang dianggap berbahaya seperti pemerkosa, pembunuh berantai, dan penjahat kelas kakap dihukum dengan ditidurkan dalam sel seukuran peti mati.
 
Bagi pemerintah hal ini dinilai sangat efisien karena menghemat lahan dan mengurangi risiko mereka melarikan diri. Amerika Serikat bahkan memiliki satu penjara khusus di luar angkasa bernama MS One. 

MS One sangat ditakuti, sebanyak 500 penjahat paling berbahaya dari Bumi, tidak hanya dari Amerika Serikat, ditahan dan ditidurkan di sana. Efek obat untuk menidurkan mereka ternyata cukup berbahaya, merangsang berbagai gangguan otak dan kejiwaan.
 
Bersamaan dengan rencana eksekusi Snow, putri presiden AS, Emilie Warnock, diperankan oleh Maggie Grace melakukan kunjungan ke penjara tersebut. Kedatangannya dilakukan untuk mencari tahu kebenaran isu MS One dijadikan sebagai penjara eksperimental.
 
Kecerobohan pengawal Emilie membuat kunjungan yang semula hanya sekedar urusan sepele menjadi pemberontakan berbahaya, seluruh tahanan terbangun dan melakukan pemberontakan, keselamatan putri presiden pun terancam.
 
Seorang agen rahasia merekomendasikan Snow dalam misi menyelamatkan putri presiden, meskipun dibalik misi tersebut ternyata informasi mengenai keberadaan koper tersebut juga ada di dalam MS One.
 
Petualangan pun dimulai, upaya Snow mencari informasi mengenai keberadaan koper tersebut ternyata tidak berbuah manis seperti harapan. Sang teman ternyata mengalami gangguan otak sebagai dampak dari obat tidur yang diberikan.
 
Sepanjang pelarian mencari jalan keluar dari MS One sang kawan terus meracau kata-kata yang tidak jelas hingga membuat Snow frustasi, apalagi terjadi insiden hingga nyawa sang kawan pun melayang.
 
Perjalanan menyelamatkan Emilie juga tidak mudah. Sang putri bahkan harus merelakan rambut indah panjangnya dipangkas habis, berubah warna, dan berbau sebagai bentuk penyamaran untuk melewati kawanan penjahat.
 
Snow kembali ke bumi dengan rasa kecewa karena gagal menjaga pesan terakhir sahabatnya. Dia tidak menyadari bahwa kata-kata yang diucapkan temannya saat meracau adalah sandi dan informasi tentang keberadaan koper tersebut.
 
Sebaliknya, Emilie menyadarinya dan berhasil menemukan koper tersebut. Apa yang dilakukan putri presiden terhadap koper tersebut, siapa pengkhianat pembunuh sahabat, dan materi rahasia apa dalam koper tersebut?
 
Anda bisa menyaksikan langsung film karya sutradara James Mather dan Stephen St. Leger di bioskop kesayangan mulai awal bulan ini. Perlu di catat, film ini berasal dari Perancis, meskipun ceritanya mengenai Amerika dan terkesan sangat Hollywood.
 
Sisi baiknya, adegan romantis seperti ciuman mesra antara jagoan dengan pemeran wanita tidak akan pernah Anda temui dalam film ini. Berbeda dengan film action produksi Hollywood yang hampir selalu berakhir dengan adegan romantis pascaadu tembak dan kejar-kejaran.