Oscar 2012: Siapa yang berhasil bawa pulang piala?


Banyak ukuran menilai sebuah film bagus atau tidak, layak di tonton atau cukup membaca sinopsisnya saja. Ada yang memperhatikan pendapatan kritikus, teman, hingga sejauh mana prestasi suatu film memenangkan penghargaan.
Academy Awards menjadi salah satu ukuran kinerja sebuah film, dimana ada 24 piala Oscar yang diperebutkan mewakili 24 kategori penilaian, mulai dari film terbaik, aktor dan aktris terbaik, sutradara, editing, efek visual, hingga penulis naskah.

Malam puncak Academy Awards 2012 akan berlangsung akhir pekan ini (26 Februari) waktu setempat. Dari 24 piala Oscar yang diperebutkan, ada beberapa film yang berhasil masuk nominasi di lebih dari lima kategori.

Mereka memiliki peluang besar membawa pulang beberapa piala sekaligus. Berikut film-film yang memperoleh lima nominasi dan lebih yang bisa Anda tonton akhir pekan ini sembari memberi nilai, pantaskan menjadi pemenang atau sekedar nominasi saja.

Hugo
Film berdurasi 126 menit dan tergolong sebagai family movie ini berhasil menjadi nominasi di 11 kategori Acadeny Awards 2012, mengalahkan salah satu film yang paling ramai dibicarakan tahun ini, The Artist.

Bercerita mengenai rahasia Hugo Cabret, diperankan Asa Butterfield dan ayahnya, diperankan oleh Jude Law yang tinggal di relung-relung di balik dinding stasiun kereta api kota Paris.

Semuanya semula berjalan baik-baik saja, namun situasi memburuk saat ayah Hugo tiba-tiba menghilang. Hugo harus menjalani hidup sendiri sambil memecahkan misteri yang sepertinya sengaja diwariskan sang ayah.

Keputusan Martin Scorsese merambah dunia 3D di film ini membawanya meraih nominasi Oscar untuk kategori Best Directing. Kisah yang diadaptasi dari novel karya Brian Selznick oleh penulis naskah John Logan ini juga memperoleh nominasi untuk kategori Best Writing (Adapted Screenplay).

Hugo juga dinominasikan untuk bergengsi lainnya, yaitu: Best Picture, Cinematography, Art Direction, Costume Design, Film Editing, Music (Original Score), Visual Effects, Sound Mixing, dan Sound Editing.

The Artist
Banyak menuai pujian kritikus, film ini berhasil meraih 10 nominasi Oscar 2012 pada kategori Best Picture, Actor In a Leading Role (Jean Dujardin), Actress In a Supporting Role (Berenice Bejo), Cinematography, Directing, Art Direction, Costume Design, Film Editing, Music (Original Score), dan Writing (Original Screenplay).

Sutradara Michel Hazanavicius berhasil membawa kepercayaan diri pada film hitam putih ini.

Dikemas dalam seting layaknya film dari akhir 1920-an, dengan penonton berpakaian mewah,  sarung tangan putih sembari tertawa terbahak-bahak, atau diam dan tenang. Film ini terasa asing dan aneh bagi indera modern.

The Artist merupakan film bisu tentang film bisu. Di Golden Globe Awards ke-69, the film ini berhasil membawa tiga piala dari enam kategori nominasi, yaitu Best Motion Picture (Musical or Comedy), Best Actor Motion Picture Musical or Comedy (Dujardin) dan Best Musical Score.

War Horse
Film karya sutradara Steven Spielberg ini bukan sebuah film perang. Di Devon (daerah barat daya Inggris), pecah Perang Dunia I, Joey, kuda kesayangan Albert Narracott di jual ke kavaleri dan dikirim ke Perancis.

Joey, sang kuda,  bersama tentara Inggris dan Jerman berperan dalam pertempuran hebat, tetapi Albert tidak bisa melupakan Joey, dan dia belum cukup tua untuk mendaftar sebagai tentara. Dia pun memulai sebuah misi berbahaya untuk menemukan dan membawa Joey kembali ke Devon.

Film yang dirilis akhir tahun lalu ini dibuat dengan sangat indah, wajar jika masuk dalam nominasi Sound Editing, Sound Mixing,Music (Original Score), Art Direction,Cinematography, dan Best Picture.

Moneyball
Sama seperti War Horse, film Moneyball meraih enam nominasi Oscar tahun ini, termasuk berebut piala Best Picture bersama film lainnya, yaitu The Artist, The Descendants, Extremely Loud and Incredibly Close, The Help, Hugo, Midnight in Paris, The Tree of Life, dan War Horse.

Kategori lainnya adalah Actor In a Leading Role (Brad Pitt), Actor In a Supporting Role (Jonah Hill), Film Editing, Sound Mixing, dan Writing (adapted Screenplay).

Film yang dibintangi Brad Pitt ini, adalah sebuah kisah nyata tentang pergeseran paradigma dalam bisbol, dan bagaimana sebuah dongeng ternyata benar-benar ada.

Billy Beane, karakter yang diperankan Pitt, adalah seorang yang berpotensi besar sebagai pemain bisbol, namun menemui kekecewaan menyedihkan setelah bermain di liga utama. Ia pun beralih profesi sebagai manajer, dan ternyata berhasil menemukan bakat sejatinya.

Pada 2002, tim bisbol Oakland Athletics telah kehilangan para pemain bintang mereka karena tawaran gaji tinggi dari tim lain, Beane harus membangun kembali tim tersebut dengan anggaran minim bersama dengan teman lamanya, Peter Brand (Jonah Hill), seorang ekonom lulusan Yale University.

Keduanya menggunakan analisis statistik untuk melakukan dua hal bagi tim Oakland Athletics, pertama, mendapatkan pemain dengan anggaran murah. Kedua, menggunakan analisa komputer untuk menyaring pemain dan menghasilkan satu tim yang benar-benar kompetitif.

The Descendants
Inilah film yang membawa aktor kawakan George Cloney bersaing ketat dengan Brad Pitt memperebutkan piala bergengsi Actor In a Leading Role, alias Aktor Terbaik di Oscar tahun ini. Film ini memperoleh empat nominasi lainnya, yaitu Writing (adapted Screenplay), Film Editing, Directing, dan Best Picture

Bercerita mengenai perubahan hidup Matt King (George Clooney) dalam sekejap mata, semua yang awalnya terlihat baik-baik saja ternyata menyimpan banyak masalah, siap meledak. Tentu saja, Matt tak boleh menyerah. Ia harus melakukan sesuatu atau hidupnya bakal hancur berantakan.

Matt adalah pewaris tanah luas yang sejak turun-temurun telah menjadi milik keluarganya. Sekarang, bisa jadi tanah warisan itu bakal jadi milik orang lain. Matt dalam keadaan terdesak. Kalau ia tak menemukan cara, maka ia terpaksa harus menjual tanah leluhurnya itu. Di saat yang sama, Elizabeth (Patricia Hastie), istrinya baru saja mengalami kecelakaan.

Keadaan jadi makin kacau terutama karena Alexandra (Shailene Woodley), putri tertua Matt, sulit diajak kompromi. Titik kehancurannya bertambah ketika  Matt akhirnya tahu bahwa Elizabeth selama ini ternyata menjalin hubungan asmara dengan seorang pria bernama Brian (Matthew Lillard).

Film ini diangkat dari novel karya Kaui Hart Hemmings dan disutradarai oleh Alexander Payne yang juga menjabat sebagai salah satu penulis naskahnya.

The Girl With the Dragon Tattoo
Berhasil dinominasikan untuk lima kategori, Sound Editing, Sound Mixing, Film Editing, Cinematography, dan Actress In a Leading Role (Rooney Mara), film ini merupakan sukses besar dari sebuah proyek remake.

Empat puluh tahun yang lalu seorang gadis dilaporkan hilang. Hingga saat ini pun polisi masih belum bisa memecahkan kasus misterius ini. Meski begitu, keluarga gadis yang hilang ini tetap tak mau menyerah dan salah satu harapan mereka sekarang adalah Mikael Blomkvist (Daniel Craig).

Mikael hanyalah seorang jurnalis, namun pria ini dianggap orang yang paling kompeten menemukan gadis yang hilang ini. Henrik Vanger (Christopher Plummer) ingin usahanya kali ini berhasil. Ia ingin Mikael menemukan Harriet Vanger (Alexandra Daddario) yang hilang saat ia masih kecil.

Kasus yang ditangani Mikael Blomkvist ini awalnya terlihat sederhana, namun seiring waktu masalah ini jadi semakin rumit. Keluarga Vanger ternyata menyimpan banyak misteri sehingga penyelidikan ini tak mudah dilakukan.

Ada bagian kelam dalam keluarga Vanger yang sepertinya tak bisa begitu saja diungkap.