BANDUNG: Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mengadakan pertemuan dengan negara anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (Asean) untuk membahas kerja sama koperasi se-Asia Tenggara mulai 2008-2015.
Ketua Umum Dekopin Adi Sasono mengatakan kerja sama koperasi akan menekankan pada pengembangan usaha kecil menengah (UKM) dengan percepatan integrasi dari 2020 ke 2015."Pertemuan ini bermanfaat untuk memulai usaha pengolahan produk UKM yang masih ditangani oleh negara asing," ujarnya, Selasa.
Dia memberikan contoh ekspor produk pertanian masih melalui perantara karena petani mengirimkan hasil yang belum diolah dengan harga cukup murah.Salah satu tujuan konferensi ini untuk memulai pengembangan hasil pertanian menjadi produk olahan sehingga petani bisa langsung merasakan keuntungannya.
"Produk pertanian yang sudah diolah harganya cukup kompetitif dan terasa keuntungannya dibandingkan mengirimkan produk dasarnya," paparnya.
Adi mengatakan tantangan industri kecil olahan ini terletak pada penerapan standar mutu internasional yang relatif mahal jika diterapkan secara individu. Pada titik ini koperasi sangat diperlukan.
Ketua Bidang Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri Dekopin Benny A. Kusbini mengatakan Indonesia menempati urutan keempat sebagai eksportir terbesar ke Asean, seteleh Singapura, Malaysia dan Thailand.
Ekspor Singapura tahun lalu sebesar US$83,8 miliar, Malaysia sebesar US$40,9 miliar, dan Thailand sebesar US$26,5 miliar. Indonesia sebesar US$18,48 miliar. Total ekspor negara di Asean mencapai US$750,7 miliar.(04)
bisnis.com